Jumat, 06 November 2009
Majalah Baru: "Ino" Tahun 2002
Penerbit: PT Atmo Chademas Persada, Divisi Majalah. Alamat Redaksi: Jl. M. Saidi No. 34 A, Petukangan Selatan, Jakarta 12270. Pimpinan: Arswendo Atmowiloto. Wakil: Sonny Wibisono. Bisnis: Enny Bahari P. Keuangan: Antonius SS. Redaksi: Satmowi Atmowiloto; GB Sarsidi; Ervina Rias Palupi (Pelaksana). Ilustrator: Sabariman Rubianto; Andree; Bondan Lee; Hanif Muzakki; Supriyanto; M. Chaerudin. Setting: AB Susilo. Artistik: Eko Indriyanto. Distribusi: B. Yahno; Hardjono; Achmad Milub; Cahyo Nugroho; Pranayana.
Majalah anak ini terbit dua minggu sekali, setiap Rabu. Isinya dibadi dalam beberapa seksi: Pengetahuan; Budi Pekerti; Rekreasi; Hiburan; dan Kreativitas. Isinya ada cerita dongeng, cerita bergambar, cerita pendek, zodiak, puisi, dan artikel umum lainnya.
Majalah yang tampak di blog adalah Edisi 04/Tahun II/26 Juni - 9 Juli 2002. Harga: Rp. 7.000,- (Jawa) dan Rp. 7.500,- (Luar Jawa).
Catatan:
Arswendo Atmowiloto adalah penulis dan wartawan yang aktif di berbagai media, seperti Dharma Kanda, Dharma Nyata, Astaga, MIDI, Monitor, Hai, Kompas, Bianglala, Ino, Pro-TV, dan lain-lain. Sebelum itu, ia pernah bekerja apa saja, buruh di pabrik bihun, jaga sepeda di apotek, tukang pungut bola di lapangan tenis. Cikal bakal menjadi penulis ketika ia mulai berkarir di majalah berbahasa Jawa, Dharma Kanda. Lelaki kelahiran Surakarta, 26 November 1948, ini mempunyai nama asli Sarwendo. Nama itu diubahnya menjadi Arswendo karena dianggapnya kurang komersial dan ngepop. Lalu di belakang namanya itu ditambahkannyalah nama ayahnya, Atmowiloto, sehingga namanya menjadi apa yang dikenal luas sekarang.
Di tahun 1990, ketika menjabat sebagai pemimpin redaksi tabloid Monitor, ia ditahan dan dipenjara karena satu jajak pendapat yang menyinggung umat agama tertentu. Selama dalam tahanan, ia menghasilkan tujuh buah novel, puluhan artikel, tiga naskah skenario dan sejumlah cerita bersambung. Sebagian dikirimkannya ke berbagai surat kabar, seperti Kompas, Suara Pembaruan, dan Media Indonesia. Semuanya dengan menggunakan alamat dan identitas palsu. Untuk cerita bersambungnya, "Sudesi" (Sukses dengan Satu Istri), di Kompas, ia menggunakan nama "Sukmo Sasmito". Untuk "Auk" yang dimuat di "Suara Pembaruan" ia memakai nama "Lani Biki", kependekan dari Laki Bini Bini Laki, nama iseng ia pungut sekenanya. Nama-nama lain pernah dipakainya adalah "Said Saat" dan "B.M.D Harahap".
Setelah menjalani hukuman 5 tahun ia dibebaskan dan kemudian kembali ke profesi lamanya. Ia menemui Sudwikatmono yang menerbitkan tabloid Bintang Indonesia yang sedang kembang-kempis. Di tangannya, Arswendo berhasil menghidupkan tabloid itu. Namun Arswendo hanya bertahan tiga tahun di situ, karena ia kemudian mendirikan perusahaannya sendiri, PT Atmo Bismo Sangotrah, yang memayungi sedikitnya tiga media cetak: tabloid anak Bianglala, Ina (kemudian jadi Ino), serta tabloid Pro-TV. Saat ini selain masih aktif menulis ia juga memiliki sebuah rumah produksi sinetron dan film.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar