Senin, 27 Oktober 2008

Majalah Gratis: "Astro Guide" Edisi Terakhir


Penerbit: PT Direct Vision. Alamat Redaksi: Tak ada keterangan jelas. Managing Editor: Djoko Adnan. Executive Editor: Wahyu Kartawijaya. Deputy Editor: AW. Nuraharjo. Reporter: Rahma Wulandari. Photographer: Eddy Sofyan. Visual & Art Director: Dedy Damping. Graphic Designer: Lukman. Contributors: Dinadonk; Nina.

Majalah ini diperuntukkan khusus buat pelanggan televisi berlangganan Astro. Sementara Astro adalah merek dagang yang digunakan PT Direct Vision, perusahaan Indonesia, penyedia jasa layanan televisi berlangganan dan pemegang lisensi merek Astro di Indonesia.

Sayangnya, mulai Senin 20 Oktober 2008, tepat pukul 00.01, televisi Astro tiba-tiba menghentikan siarannya tanpa pemberitahuan sebelumnya. Lalu muncul pengumuman: "Siaran Astro terhenti sampai ada pemberitahuan selanjutnya. Dan Bagi mereka yang telah membayar di muka akan dihubungi untuk proses refund."

Siang harinya, masih Senin tanggal 20, pihak Astro mengirim sms kepada pelanggan yang isinya kira-kira sama dengan pengumuman di layar televisi sebelumnya.

Dalam situs internetnya, www.directvisiontv.com, tertulis: "Terima Kasih Indonesia! Selama lebih dari 2 tahun PT Direct Vision telah menghadirkan siaran TV berlangganan Astro, menjadi bagian yang memperkaya kehidupan keluarga Indonesia.

Kini tiba saatnya bagi kami untuk pamit tidak siaran sampai pemberitahuan lebih lanjut. Mohon maaf, bukan kehendak kami untuk berpisah dengan Anda, keluarga Indonesia.

Kami tetap peduli dengan pelanggan setia kami. Bagi pelanggan yang telah membayar di muka akan dihubungi untuk proses refund. Kami bangga telah melayani Anda selama ini.

Terima kasih,
Atas nama seluruh karyawan,
PT Direct Vision

Mengharukan, memang. Sebuah institusi bisnis yang sudah mulai berkibar, tiba-tiba harus berhenti secara mendakak. Dari teks di atas, tersirat ada masalah internal di tubuh institusi tersebut. Padahal, hingga Oktober, Astro telah menyiarkan program selama 2 tahun 7 bulan, dan 19 hari, dengan menyajikan 49 saluran lokal dan internasional, enam di antaranya produksi Astro sendiri.

Ketika kami menghubungi pusat pelayanan mereka, salah seorang petugas mengatakan bahwa alasan tidak siaran itu karena perjanjian penggunaan merek dagang Astro yang selama ini di Indonesia dipegang oleh PT Direct Vision telah habis masa kontraknya. Dengan demikian pemilik merek tidak lagi memberikan content siaran kepada Direct Vision lagi. Seperti kita ketahui, Astro adalah merek dagang yang dimiliki oleh perusahaan Malaysia, yakni Astro All Asia Networks Plc.

Menurut beberapa tulisan di media massa, saham PT Direct Vision (DV) dimiliki oleh PT Ayunda Prima Mitra (49 persen) dan Silver Concord Holdings Limited (51 persen), keduanya masih menjadi Grup Lippo. PT Direct Vision ini memiliki 311 karyawan dan 5.000 jaringan dealer.

Proses refund atau pengembalian biaya langganan, menurut pihak DV, akan dilakukan paling lambat dalam 30 hari kerja. Hingga Oktober 2008, Direct Vicion memiliki 98.000 pelanggan. Namun hanya 36.000 pelanggan yang membayar di muka.

Majalah yang tampak di blog adalah Edisi Oktober 2008.

Tidak ada komentar: